Sabtu, 29 Januari 2011

Merawat Cakram Rem Mobil

rem1Rem merupakan bagian yang cukup penting pada kendaraan. Kondisi rem sangatlah tergantung pada bagaimana cara perawatannya, kalau perawatan rem selalu diabaikan maka fungsinya juga tidak akan optimal akibatnya akan mengancam keselamatan pengendara maupun orang lain disekitarnya.

Cara mengemudi, menggunakan rem, kondisi jalan, dan karakter kepadatan lalu lintas, turut mempengaruhi usia pakai perangkat rem. Keawetan komponen rem amat bergantung dengan cara pengemudi memperlakukan rem. Perawatan rem biar tetap berfungsi dengan baik tidaklah terlalu sulit, yang penting tahu cara perawatan yang baik dan benarnya, berikuti ini ada beberapa kiat-kiat untuk perawatan rem.

Langkah pertama yang harus diperhatikan untuk perawatan rem adalah pada bagian disk break dan tromol, kualitas minyak rem, saluran rem serta kanvas remnya. Untuk minyak rem, biasanya harus diganti atau dibersihkan seteleh kendaraan menempuh jarak 10.000 km.

Minyak rem harus diperhatikan agar tidak kosong, yang harus diperhatikan juga adalah perbandingannya antara bagian depan dan belakang adalah 2:1, dimana bagian depan harus mendapatkan porsi paling banyak karena paling sering digunakan untuk mengerem. Segera tambahkan dengan minyak rem jenis yang sama dan cek sistem rem apakah ada kebocoran atau tidak. Karena jika kondisi sistem rem normal, pengurangan volume minyak rem tidak akan cepat terjadi, pengurangannya hanya berjalan seiring penipisan kanvas rem. Lakukan penecekan minyak rem sekitar dua minggu sekali.

Pada umumnya pabrik mobil merekomendasikan mengganti minyak rem setiap 2 tahun atau 40.000 km. Hal tersebut berlaku untuk kondisi normal. Kalau kondisi kerja rem berat, misalnya sering melalui jalanan macet, frekuensi penggunaan rem jadi tinggi. Ini bukan saja mempercepat kampas atau piringan (rem ckaram) aus. Umur pakai fluida rem jadi pendek.

Langkah selanjutnya adalah memeriksa bagian kanvas rem apakah masih dalam kondisi yang baik atau tidak. Cara memeriksanya yaitu lepaskan roda, kemudian perhatikan bagian disk break dan kanvas rem. Agar berfungsi dengan baik Bersihkan kanvas rem jika kotor dengan menggunakan amplas, sikat atau kuas. Berikan gemuk atau pelumas di bagian besi penahan, hati-hati jangan sampai terkena bagian sepatu rem, setelah itu pasang kembali kanvas dan kancingkan.

Sebaiknya untuk kendaraan otomatis penggantian kanvas rem biasanya setelah menempuh jarak 20 - 25.000 km, sedangkan untuk kendaraan manual penggantian kanvas rem biasanya setelah menempuh jarak 40.000 km. Dengan perawatan sistem rem berkala, kecelakaan akibat rem blong dapat diminimalisir.

Tentang Rem Mobil

PERHATIAN
Rem adalah komponen utama kendaraan, service hanya boleh dilakukan oleh orang yang berngalaman dibidangnya, kesalahan melakukan service, menyebabkan kecelakaan bahkan kematian.
1. Kuras system rem setiap 20.000km atau paling tidak 2 tahun sekali
2. Perhatikan warna minyak rem, warna minyak rem biasanya ada 2 yaitu bening dan merah, bila sudah kotor atau berubah warna kuras dan ganti dengan yang baru
3. Periksa selang fleksible rem(getas,keras,ada retak-retak kecil) pada saat melakukan rotasi ban mobil, sekaligus cek kondisi kampas rem (bersihkan bila perlu)
4. Untuk para pengguna mobil matic, biasakan pada saat berhenti untuk menetralkan transmisi untuk mengurangi beban rem dan juga kampas transmisi.
5. Pengguna rem tromol (drum brake) harus berhati-hati sehabis melewati kawasan banjir, pastikan rem telah normal kembali dengan cara menekan pedal rem selama beberapa saat.
6. Bantu kinerja rem dengan melakukan engine brake (dengan cara menggunakan gigi rendah pada saat jalan menurun)
7. Ganti kampas rem dengan produk berkwalitas

Kenali Gejala Kerusakan Rem Mobil Anda

NERACA - Rem menjadi salah satu masalah vital yang sering menyebabkan terjadinya kecelakaan. Perawatan secara berkala yang baik, dalam hal ini pengurasan dan pergantian minyak rem secara rutin dapat menghasilkan cengkeraman tetap dalam kondisi terbaik.
Berikut ini beberapa tip mudah mendeteksi kerusakan rem Pertama, injak pedal remsaat me,in mati, laluWdupkan mesin. Ketika mesin hidup jangan lepas pedal rent, rasakan gerakan pedal turun sedikit. Jika pedal nem turun berbwengan dengaihldupnya mesii master rem dalam kead baik. Kedua jalankanrnobii pada kecepatan 30 - SO Kp), lalu injak rem secara normal.jika pedal rem bergetar, maka sumberkerusakan berasal dari permukaan tromol atau cakram yang aus tidak merata.
Ketiga, keausan pada sepatu rem [brakepad) dapat menimbulkan suara berdecit saat pedal rem diinjak. Tidak hanya itu, biasanya juga terdengar suara seperti logam bergesekan.
Keempat, jika pedal rem terasa keras untuk ditekan, tetapi rem tidak juga pakem, maka kerusakan berasal dari booster atau master rem. Kebocoran halus ataupun meng-getasnya karet seal rem adalah penyebab utama rem keras.
Kelima, isilah minyak rem hingga batas level maksimum pada reservoir. Kekurangan minyak rem dapat menyebabkan jarak main pedal terlalu jauh, Alhasil Anda perlu tenaga ekstra saat menginjaknya. Tak hanya itu, kanvas rem juga cepat aus karena bekerja berat tanpa bantuan minyak rem.
Keenam, saat membuka tutup reservoir, jangan menginjak pedal rem, karena akanmemancing gelembung udara. Pastikan juga reservoir tertutup rapat dan tidak ada celah udara. Senyawa kimia minyak rem dapat rusak karena terkontaminasi udara.
Ketujuh, ganti broke pad secara berkala. Idealnya pergantian brake pad dilakukan setiap 20.000 Km atau 30.000 Km. tergantung jenis dan merek mobil. Pergantian rutin ini, secara tidak langsung akan memperpanjang usia cakram.

Jika Tiba-Tiba Rem Mobil Anda Blong

Kecelakaan kendaraan salah satunya disebabkan karena rem blong dan ini sudah banyak merenggut korban jiwa. Lalu bagaimana mengatasinya?
Jika anda berkendara dan rem tiba-tiba blong, maka pertama kali dilakukan adalah jangan panik dan kendalikan emosi.
Kemudian perlahan-lahan kurangi kecepatan kendaraaan. Kemudian pindahkan kaki anda dari pedal gas lalu segera fungsikan rem tangan.
Usahakan untuk mengangkat tuas rem tangan dengan pelan-pelan namun pasti hingga optimal.
Jangan pernah mengangkat tuas rem tangan sampai habis. Sebab jika anda melakukan pengereman mendadak, bisa jadi bagian belakang kendaraan anda mengalami traksi mendadak.
Jika itu terjadi, kendaraan Anda bisa melintir dan terbalik. Tentunya ini sangat membahayakan. Selain itu, bisa juga menggunakan engine brake atau pengereman melalui pemindahan transmisi.
Meski secara normal untuk memasukan gigi sangat sulit begitupun untuk memindahkannya dari posisi lima hingga kegigi satu. Namun ini bisa dipaksakan karena ini dalam kondisi darurat. Nyawa lebih penting daripada kerusakan mesin mobil Anda.

Merawat Perangkat Rem Mobil

Selasa, 15 Januari 2008 - 13:13 wib
text TEXT SIZE :  
Share
-
SEBAGAI ujung tombak sistem pengendalian kendaraan, sudah selayaknya perangkat rem mendapat perhatian lebih dari pengemudi. Walau bagian ini jarang mendapat masalah, perawatan rutin harus tetap dijalankan untuk memaksimalkan kerjanya.

Idelanya perangkat rem perlu dicek setiap kendaraan menempuh jarak 10.000 km. Ini untuk memastikan apakah komponen-komponennya masih dalam kondisi sempurna. Selain itu, pembongkaran juga perlu untuk membersihkan dari penumpukan debu di bagian kanvas, teromol, dan cakram. Debu berpotensi menyebabkan goresan pada piringan atau teromol tergores.

Sistem hidrolik rem pun secara rutin perlu dibersihkan dan dilakukan penggantian. Ini perlu dilakukan, setidaknya setelah kendaraan menempuh jarak 40.000 km atau kira-kira 2 tahun. Penyebabnya adalah sifat higroskopis cairan rem yang membuatnya bisa bereaksi dengan udara. Bila tidak cairan akan mengandung uap air.

Selain menimbulkan gelembung yang bisa menimbulkan korosi pada komponen rem, juga membuat kerja rem tidak pakem. Bisa juga rem tiba-tiba macet saat dipakai berulang-ulang karena tekanan udara di dalam minyak rem akan naik. Penggantian cairan secara teratur juga akan memperpanjang umur seal karet dalam sistem rem.

Budaya mengerem mendadak harus dihilangkan kecuali dalam kondisi darurat. Penngereman mendadak menyebabkan beban kerja rem semakin berat. Lakukan pengereman secara bertahap, dibarengi perpindahan persnelling ke posisi lebih rendah untuk memperpanjang usia kanvas rem.

Selain itu, hindari juga menginjak pedal saat mobil berhenti di perempatan. Karena saat itu piringan atau teromol dalam kondisi panas, jika pedal terus diinjak, panas yang tersisa bisa merusak kanvas yang menempel. Akibat lain proses pendinginan piringan atau teromol pun jadi terhambat.

Perangkat rem tidak perlu diganti bila tidak mengalami kerusakan. Namun harus sering dibersihkan agar debu kanvas atau tromol tidak mengganggu bagian lain. Yang harus kita perhatikan adalah, bila tiba-tiba rangkaian rem mengalami keanehan.

Keanehan kerja perangkat rem, dapat dipantau dengan sederhana, seperti merasakan kerasnya injakan pedal rem dan memantau isi tandon minyak rem.

Penggantian komponen, mulai master, kanvas maupun break pad, hanya perlu dilakukan bila bagian ini menunjukan kerusakan. Kerusakan biasanya diawali dengan munculnya getaran berlebih saat melakukan pengereman atau terasa lebih dalam katika Anda menginjak pedal rem. Kadang muncul pula suara aneh yang menunjukan kerusakan saat rem diaktifkan.

Perlu diperhatikan, saat hendak melakukan penggantian komponen, cukup pada bagian yang mengalami kerusakan. Jangan sekali-kali mencoba membongkar komponen lain bila tidak untuk kepentingan penggantian. Biasanya konsumen meminta bagian lain diservis saat mengganti salah satu komponen. Kegiatan ini justru bisa merugikan.

Tidak ada teori pasti yang menyatakan seberapa jauh pemakaian komponen rem hingga harus melakukan penggantian. Beberapa pabrikan menyatakan komponen rem, khususnya kanvas dan break pad, harus mengalami penggantian pada 70.000 km pamakaian. Sebagian lain mengatakan 30.000 atau 40.000 km.

Cara mengemudi, menggunakan rem, kondisi jalan, dan karakter kepadatan lalu lintas, turut mempengaruhi usia pakai perangkat rem. Keawetan komponen rem amat bergantung dengan cara pengemudi memperlakukan rem. 
 Cara Menyetel hand rem mobil


Kumpul-kumpul sesama anggota kumunitas klub otomotif, tak cuma ngobrol ngalor-ngidul. Atau saling pamer kelebihan dan keunggulan kendaraannya. Contohnya New Dimension Jakarta (NDJ), membagi ilmu cara menyetel rem tangan yang kendur.
Urgensitasnya, selain aman kala parkir karena roda terkunci dengan erat, menyetel rem tangan juga bisa buat sliding atau burn out. Jadi, pengemudi enggak perlu menarik tuas terlalu tinggi sehingga anggota tubuh tidak bergerak hebat dan konsentrasi terjaga.

Nih, langkah-langkahnya.
1. Alat-alat yang dibutuhkan, cukup obeng dan kunci 10.
2. Buka konsol boks tengah. Jumlah baut yang mengikat berbeda, tergantung pada merek kendaraan.
3. Setelah terbuka, putar baut penyetel pakai kunci 10. Banyaknya jumlah putaran disesuaikan dengan posisi tuas rem tangan yang diinginkan. Penyetelan dilakukan saat mobil diam (tidak jalan). Jangan setel posisi tuas rem terlalu rendah karena ditakutkan rem bisa mengunci sendiri.
4. Bila sudah, tutup kembali konsol boks dan silakan jajal
 

Mangatasi Kehabisan Minyak Rem Mobil Dengan Cairan Lain

Rem merupakan alat yang vital pada mobil. Jika pada suatu saat anda mengalami kehabisan minyak rem di tengah perjalanan serta tidak punya cadangan maka pada saat darurat seperti itu anda bisa menerapkan trik ini.

Cara Pertama : Menggunakan Air Kelapa

Anda dapat memanfaatkan trik ini tapi hanya dalam keadaan darurat, dan memang tidak ada minyak rem cadangan sama sekali. Tapi ingat setalah menemukan bengkel langsung kuras wadah minyak rem dan jalurnya. Lalu isi dengan minyak rem lagi

Cara Kedua : Menggunakan Air Seduhan Teh

Selain cara diatas anda dapat Menggunakan Air Seduhan Teh, tapi ini tehnya tawar. Tapi ingat ini juga darurat serta tidak ada minyak rem cadangan sama sekali.
Tips Merawat Cakram Rem Mobil

Rem adalah salah satu bagian paling vital dalam pengoperasian kendaraan Anda. Keberadaan rem sangat penting untuk memberikan rasa aman saat penggunaan mobil, namun berfungsinya peranti satu itu sangat tergantung dengan bagaimana cara kita merawatnya. Kalau perawatan diabaikan, hampir pasti fungsinya juga tidak optimal. Ujung-ujungnya, keselamatan kita (dan orang lain) saat berkendara terancam. Untuk menjaga supaya rem tetap pakem tidak sulit, asalkan kita tahu bagaimana kiat-kiatnya.


  • Yang harus diperhatikan adalah bagian disc break dan tromol, dan memeriksa kualitas minyak rem, saluran rem, dan kampas rem itu sendiri. Untuk minyak rem, biasanya harus diganti atau dibersihkan setelah mobil menempuh 10.000 km. Perhatikan bagian ini dengan seksama supaya tidak kosong, dan perhatikan perbandingan antara bagian depan dan belakang (2:1). Bagian depan mendapat porsi lebih besar sebab paling sering digunakan saat mobil direm.
  • Langkah berikut adalah memeriksa kampas rem apakah masih dalam kondisi baik atau tidak. Caranya, lepaskan roda dengan kunci, perhatikan bagian disc break dan lepas pegangan kampas rem dengan alat martil atau obeng. Bila kampas rem kotor, gunakan amplas/sikat/kuas untuk membersihkannya. Semakin bersih kampas rem, semakin bagus dan kuat fungsinya. Berikan gemuk/pelumas pada bagian besi penahannya, namun hindari supaya tidak terkena bagian sepatu rem. Pasang kembali kampas, dan kancingkan.
  • Hal terakhir yang harus diperhatikan supaya rem senantiasa berfungsi dengan baik adalah perawatan yang teratur. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, usahakan supaya minyak diganti setiap mencapai 10.000 km, sedangkan untuk kampas biasanya antara 20-25.000 km untuk tipe otomatis dan 40.000 km untuk tipe manual. Jangan lupa untuk mengecek kondisi minyak rem setiap dua minggu sekali.

Rem


Suatu rem mobil.
Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena gerak roda menjadi lambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif, sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain.
Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2). Ini berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk pengereman juga empat kali lebih jauh.
Jumat, 03 Desember 2010 13:45 WIB     
Umumnya, mobil modern menggunakan rem cakram, baik di depan maupun belakang. Tapi ada juga yang menggunakan jenis teromol untuk rem belakang.

Masing-masing jenis rem itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Perangkat lain yang terhubung dengan sistem rem adalah rem parkir, booster  dan sistem antilock.


Sebagai pemilik kendaraan, ada baiknya Anda mengenali jenis rem mobil sekaligus masalah yang kerap muncul. Plus beberapa komponen utama yang ada di sistem rem.

Rem cakram
Hingga sekarang, konstruksi ini merupakan yang terbaik. Kelebihannya, umur pakai lebih lama, lebih tahan terhadap air, lebih bersih dan cenderung lebih pakem ketimbang rem jenis lain.

Sistem ini bisa menyetel sendiri tergantung ketebalan sepatu rem. Komponen utamanya: sepatu rem, rotor, kaliper dan pendukungnya.


Rem teromol
Beberapa mobil masih menggunakan konstruksi rem dengan teromol, yang juga dikenal dengan drum. Alasan utamanya adalah ongkos. Biasanya rem depan memakai jenis cakram, sedang belakang diisi teromol untuk menekan biaya produksi.

Selain alasan itu, rem teromol juga memudahkan instalasi sistem rem parkir yang bekerja secara mekanis, bukan hidraulis.

Rem ini juga menggunakan sepatu rem yang bergesekan dengan dinding dalam teromol yang memiliki per pengatur kerenggangan. Jenis ini lebih rentan terhadap air dan kotoran ketimbang cakram.


Rem parkir
Sistem rem parkir ini mengendalikan rem belakang menggunakan kabel baja yang terhubung dengan tuas tangan atau kaki di kabin. Gunanya, selain untuk parkir, ia bisa dipakai saat darurat.

Ketika rem lain blong, ia dapat digunakan untuk menghentikan mobil. Pasalnya, rem ini bekerja secara mekanis dan mem-bypass  semua kerja hidraulis rem lain.

Dengan menggunakannya setiap kali parkir, kabel bajanya tetap bersih, terbebas dari karat dan bekerja optimal.


Antilock Braking System (ABS)
Merupakan sistem pendukung untuk memaksimalkan kerja rem kendaraan. Prinsip kerja sistem ini adalah menggunakan tekanan rem secara efisien, sesaat sebelum roda mengunci.

Sistem ini bekerja dengan komputer yang memonitor kecepatan putaran tiap ban melalui sensor.


Kala mengerem mendadak, alat ini membuat mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman lebih pendek. Saat ABS bekerja, pedal rem bakal terasa bergetar. Itu normal. Jika ia bermasalah, lampu indikator akan menyala di panel instrumen.

Master rem
Perangkat ini ada di ruang mesin, tepatnya di firewall  persis di depan pengemudi. Berisi dua master rem dalam satu rumah yang masing-masing bekerja untuk sepasang roda.

Perangkat ini jarang rusak. Jika pun rusak, umumnya terjadi kebocoran sil penyekat. Gejalanya pedal rem lambat terbenam saat diinjak.


Slang
Minyak rem dialirkan dari master rem ke roda melalui slang baja antikarat tanpa sambungan dan karet keras tapi fleksibel.

Slang karet hanya ada di area yang bergerak. Misalnya di roda depan yang bergerak naik-turun. Jika ada kerusakan pada slang baja, sebaiknya mengganti seluruhnya. Sehingga tak ada potensi kebocoran.


Sepatu rem
Untuk rem cakram, digunakan brake pad  berbentuk pipih. Sedang pada rem teromol, brake shoe  yang bentuknya setengah lingkaran.

Materialnya memiliki daya serap panas tinggi dan tidak bising. Banyak juga material lain yang dipakai untuk memperpanjang umur pakai dan keheningan.


Komponen ini bisa aus dan diganti secara berkala. Mendeteksi aus, lihat tanda batas keausan atau mendengar suara gesekan walau tidak direm.

Cakram
Terbuat dari besi tempa dengan proses pembuatan permukaan yang canggih. Cakram ini juga bisa aus, tapi prosesnya lama. Biasanya muncul geram akibat bergesekan dengan sepatu rem.

Jika sepatu rem diganti, sebaiknya permukaan cakram juga dihaluskan. Tapi tak melebihi batas maksimumnya.  Gunanya, agar gesekan dengan sepatu rem tetap baik.

Teromol
Teromol atau drum ini terbuat dari besi dan dinding dalamnya bergesekan dengan sepatu rem. Tiap kali penggantian sepatu rem, permukaan dinding dalam juga dihaluskan dengan dikikis.

Tapi perhatikan batasnya. Komponen ini terpasang pada alas (backing plate) bersama dengan per dan pemegang sepatu rem.


Kaliper
Ada 2 tipe kaliper yang populer digunakan rem cakram: floating  dan fix.  Kaliper floating  satu piston lebih murah diproduksi dan hemat perawatan. Sedang kaliper dua piston biasanya ada di mobil lebih mahal, dan menginjak pedal rem lebih meyakinkan.

Kaliper fix  4 piston umum dipakai di mobil mewah atau performa tinggi. Kerjanya paling efisien, tapi ongkos perawatannya tinggi.

Yang terpenting dari berbagai macam kaliper ini, harus segera diganti begitu mengalami kebocoran minyak rem.

Booster
Booster  rem terpasang tepat di belakang master rem dan terhubung dengan pedal rem. Tugasnya, memperbesar tekanan dari injakan kaki pada pedal rem. Injakan ringan pun bisa menghentikan mobil.

Tapi karena bekerja dengan kavakuman intake manifold,  saat mesin mati, injakan yang diperlukan jadi sangat berat untuk deselerasi. Komponen ini berdaya tahan tinggi dan hanya sedikit masalah yang muncul.


Simbol indikator seputar rem 
Rem parkir: Inilah simbol lampu indikator jika rem parkir sedang diaktifkan.

Tanda seru: Jika ada lampu indikator bersimbol ini menyala di panel instrumen, berarti sistem rem mobil sedang bermasalah. Misalnya jumlah minyak rem kurang dari seharusnya. Berhenti segera dan lakukan pemeriksaan.

ABS: Indikator sistem rem ABS ini akan menyala sesaat ketika kunci di posisi ACC. Terus menyala berarti sistem bermasalah.

Tanda rem mengunci: Simbol penanda apakah rem bekerja dengan sempurna atau tidak. Sehingga pengendara dapat melakukan pengereman lagi.

Temperatur rem: Tak semua mobil dilengkapi inidikator ini. Merupakan simbol indikator yang memberikan peringatan saat rem dalam kondisi panas karena pemakaian.

Tune Up Motor Bensin

Tune Up Motor Bensin
Alat:
- Kotak alat
- Tachometer dan Dwelltester
- Timinglight
- AVO meter
- Kompresi tester
- Pistol udara
Bahan:
- Motor stand Toyota 4K
- Kabel busi
- Klem kabel buaya
- Saringan udara
- Platina
- Kondensor
- Kain lap
- Kain pel
- Amplas
Hal yang harus diperhatikan:
-Motor ini telah beroperasi selama 10.000 Km dan sedang dilakukan pekerjaan Tune-up
-Pekerjaan-pekerjaan yang sudah dilaksanakan adalah, pemeriksaan sistem pelumasan, pemeriksaan sistem  pendinginan serta pemeriksaan baterai.
-Selanjutnya lakukan pekerjaan Tune-up lain yang belum dilaksanakan !
Spesifikasi :
-Celah katup hisap dingin 0,15 mm dan panas 0,20 mm
-Celah katup buang dingin 0,25 mm dan panas 0,30 mm
-Sudut Dwell 54 ± 2o Pk
-Saat pengapian 8o Pe sebelum TMA
-Putaran Idle 750 – 800 rpm

TUNE UP MOTOR BENSIN

Tune Up adalah perwatan berkala tanpa adanya penggantian komponen mesin
Pekerjaan yang meliputi pemeriksaan;
-oli mesin
-Sistim pendingin
-Tali kipas
-Saringan udara
-Katup pengontrol panas
-Baterai
-Busi
-Kabel tegangan tinggi
-Distributor
-Celah katup
-Karburator
-Putaran idle permulaan (Inintial Idle Speed)
-Fast idle
-Thottle Positioner
-Tekannan kompresi

Tujuan melaksanakan Tune Up pada kendaraan bermotor yakni:
Untuk pengontrolan kondisi mesin kendaraan setelah digunakan untuk 10.000 kilometer;
Untuk memeriksa, menyetel dan mengembalikan kondisi motor dari kendaraan ke keadaan semula

Fungsi Filter Udara:
Udara yang masuk ke mesin mengundang debu dan benda benda lain akan menyumbat saluran karburator, mempercepat keausan silinder mesin serta mengotorkan oli. Filter Udara menyaring debu dan kotoran lainnya yang terkandung di dalam udara yang masuk melalui filter yang didalamnya terdapat alat penyaring udara, sehingga debu dan kotoran tidak dapat masuk ke dalam karburator dan silinder mesin. Apabila filter tersumbat kotoran, aliran udara akan terbatas yang mengakibatkan terganggunya kerja karburator. Filter Udara dibagi menjadi dua yaitu: filter udara kering dan filter udara basah

Pembersihan atau penggantian saringan udara jenis kering
1. Lepas saringan udara periksa kondisi saringan udara, jika kotor sekali harus diganti baru
2. Ketok saringan beberapa kali agar debu yang menempel terlepas
3. Semprotkan dengan udara bertekan dari dalam keluar. Kadang-kadang saringan udara basah oleh oli.
Oli tersebut berasal dari sistim ventilasi karter. Bersihkan sistem tersebut kemudianlakukan pengontrolan
pada permukaan batas oli motor (mungkin terlalu tinggi) atau juga disebabkan kerapatan cincin-cincin
torak, untuk ini buka tutup pengisi oli pada saat motorhidup. Jika banyak gas yang keluar, bisa juga cincin
torak bocor, akibatnya gas tersebut dapatmembawa oli mesin sampai ke saringan udara.
4. Pasang kembali rumah saringan udara. Pada waktu pemasangan, perhatikan kedudukan paking-pakingnya.

Pembersihan saringan udara tandon oli (tipe basah).

1. Lepas saringan udara
2. Cuci saringan udara dengan bensin
3. Keluarkan oli dari rumah saaringan udara, bersihkan rumah saaringan udara dengan bensin dan lap.

Fungsi Tali Kipas
Tali kipas meneruskan tenaga mesin dari puli poros engkol untuk menggerakkan bagian bagian pembantu mesin yang lain, seperti pompa air, kipas dan alternator. Biasanya tali kipas baru masih elastis, tetapi elastisitasnya hilang setelah dipergunakan.

Pemeriksaan secara visual

1. Periksa tali kipas kemungkinan retak, sudah buruk, terlalu kencang atau aus;
2. Terdapat oli atau gemuk.
3. Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.

Pemeriksaan dan penyetelan kekencangan tali kipas
1. Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali pada tempat-tempat yang seharusnya tali harus
menunjukkan kekencangan spesifikasi. Lenturan tali kipas pada tekanan 10 kg yakni Kipas
Alternator
7-11 mm dan Engkol Kompresor AC 11-14 mm.

2. Perhatikan ketegangan sabuk penggerak. Kurang tegang – tali kipas slip – cepat aus.Terlalu tegang –
bantalan pipa air dan alternator menjadi cepat rusak. Jika tali kipas harus
diganti, perhatikan ukurannya.
Ukuran sabuk mengikuti normalisasi.
Lebar : 9,5 ; 10,5 ; 11,5 ; 12,5 mm. Panjang : Penatahapannya adalah
25 mm, misal 800, 825,
850 mm dst.
3. Beri vet atau cairan khusus pada sabuk lama yang berbunyi

Periksa baterai kemungkinan:

1. Rumah baterai berkarat;
2. Hubungan terminal longgar;
3. Terminal berkarat atau rusak;
4. Baterai rusak atau bocor.

Pengukuran berat jenis elektrolit

1. Periksa berat jenis elektrolit dengan hydrometer; Berat jenis berkisar antara 1,25 – 1,27 pada 20oC;
2. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel. Jika tidak berada pada ketinggian yang semestinya, istilah
dengan air suling.


Fungsi Oli

Oli dengan sifatnya yang kental dan halus, tidak hanya sekedar mengurangi ausan dan gesekan pada piston (torak), bantalan dan bagian bagian yang berputar. Oli juga membantu menahan suhu tinggi, gas bertekanan tinggi maupun membantu memindahkan panas dari bagian yang bersuhu tinggi ke karter (panci oli) selanjutnya dipindahkan ke udara luar. Oli mencegah keroposnya bagian yang terbuat dari logam, merupakan bantalan bagi bagian yang berputar serta menyerap zat zat yang merusak dari hasil pembakaran didalam mesin. Setelah melakukan tugas tugas ini, maka oli kehilangan efektifitasnya dan karena itu harus diganti secara periodik.Pemeriksaan tinggi oli, tinggi oli harus berada pada tanda L dan Jika lebih rendah, periksa kemungkinanada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F Gunakan oli API service SE.

Fungsi Penggantian saringan oli
Sementara oli sedang dipakai, karbon yang dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin serta serbuk logam masuk ke dalam oli sehingga oli menjadi kotor. Apabila kotoran tersebut menumpuk, ia akan menyebabkan bagian bagian yang berputar cepat aus dan tergores. Karena itulah dipasangkan saringan oli untuk menahan kotoran dan membuang kotoran tersebut dari oli. Berhubung kotoran yang demikian akan menumpuk didalam saringan (flter), saringan perlu diganti secara periodik.

Penggantian Saringan Oli (Filter)

1. Buka saringan oli dengan alat pembuka filter;
2. Pilih saringan oli dengan mencocokkan ulir saringan dan diameter paking
3. Kontrol apakah saringan oli lama dilengkapi dengan katup “ by-pass” atau tidak.
4. Kontrol perlu tidaknya katup anti balik di dalam saringan oli dengan melihat posisi pengikatan saringan oli
terhadap motor. Jika posisi pengikatan horisontal atau
saringan di bawah, maka saringan oli
harus dilengkapi dengan katup anti balik.

5. Untuk memasang, kencangkan saringan oli dengan tangan.

Fungsi Celah Katup

Agar terdapat operasi mesin yang effisien apabila katup menutup, agar tertutup rapat sekali dengan dudukannya.
Untuk menjamin keadaan demikian, terdapat celah yang disebut 'celah katup' (clearance) diantara katup katup dalam keadaan tertutup dan tuas (roker). Dengan celah ini, katup akan kembali ke dudukannya tanpa ganguan selama mesin bekerja walaupun terdapat pemuaian dari komponen tertentu.

Cara menyetel celah katup yakni:
1. Mesin dipanasi dan kemudian dimatikan;
2. Tempatkan Silinder nomor 1 pada TMA atau titik mati atas atau kompresi dengan jalan memutar
poros engkol;

3. Kencangkan kembali baut-baut kepala dan baut-baut penguat roker. Momen pengencangan menunjukkan
1,8 –2,4 kgm;

4. Stel celah katup dengan jalan celah katup diukur diantara batang aktup dan lengan loker.Yang disetel hanya
katup yang ditunjuk oleh panah saja. Celah katup menunjukkan
Hisap 0,20 mm dan Buang 0,30 mm;
5. Putarkan poros engkol (crankshaft) 360o;
6. Setel katup-katup lain yang ditunjukkan oleh panah.

PEMERIKSAAN KABEL BUSI

Lepaskan steker busi. Jangan ditarik pada kabelnya. Hubungan inti arang kabel mudah terlepas dari steker kalau kabel ditarik. Periksa tahanan kabel menggunakan multimeter. Tahanan kabel yakni kurang dari 25 kΩ per kable

.PEMERIKSAAN ADVANCE VACCUM
1. Lepas tutup distributor;
2. Lepas slang vaccum yang menuju ke distributor pada karburator. Hisap slang dengan mulut dan perhatikan
plat dudukan kontak pemutus harus bergerak.
Slang vaccum tidak boleh retak atau longgar
pada sambungannya


PEMERIKSAAN ADVANCE SENTRIFUGAL
Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah putarannya dan dilepas;
Rotor tidak boleh terlalu longgar.

PEMERIKSAAN KONTAK PEMUTUS
1. Setel celah kontak pemutus dengan fuler, putar motor dengan tangan sampai kam; dengan tumit ebonit
dalam posisi yang tepat

2. Pilih fuler yang sesuai dengan besar celah kotak;

3. Periksa celah kontak dengan fuler yang bersih.
4. Jika celah tidak baik, stel seperti berikut:

-Kendorkan sedikit sekrup-sekrup pada kontak tetap.
-Stel besar celah dengan menggerakkan kontak tetap.
-Penyetelan dilakukan dengan obeng pada takik penyetel;

-Jika penyetelan sudah tepat, keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap;
5. Putar mesin satu putaran, periksa sekali lagi besarnya celah kontak.

Sebagai petunjuk:

Besar celah kontak untuk mobil biasanya 0,4 –0,5 mm.
Kontak pemutus biasanya diganti baru setiap 20’000 km. Kontak lama dapat dirataka dengan kikir kontak atau kertasa gosok dan selanjutnya dibersihkan dengan kertas yang bersih. Tetapi, kalau ketidak-rataan kontak besar, sebaiknya kontak pemutus diganti baru.

Tes dengan dwell tester

Start motor dan periksa sudut dwel. Jika salah, stel celah kontak sampai mendapatkan hasil yang baik dan keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap;
Pasang kembali, kontrol sudut dwel sekali lagi selama motor hidup (putaran idle).

Sebagai Petunjuk:

Besarnya sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya 52o – 56o
Sesuaikan pemasangan kabel pengetes dwel dengan merk atau tipe yang digunaakan

Fungsi Pengapian

Mesin bensin bekerja dengan pembakaran bensin dan campuran udara yang ditekan setelah langkah hisap serta terbakar oleh bunga api busi. Bunga api yang menyebabkan letusan disebut "saat pengapian" (ignition time) dan diatur oleh pembukaan platina dalam distributor.Waktu pengapian harus distel sedemikan rupa sehingga tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat sebab akan menurunkan efisiensi mesin.

Penyetelan Pengapian

Setel putaran mesin pada kecepatan idle. Pada motor yang dilengkapi dengan oktan slektor, posisi oktan selektor harus disetel pada posisi standar. Saat pengapian adalah 8o sebelum TMA atau idling.
Penyetelan saat pengapian cocokkan tanda-tanda waktu dengan memut body distributor . Saat pengapian 8o sebelum TMA atau idling.

PEMERIKSAAN BUSI
Periksa busi secara visual kemungkinan terdapat hal-hal berikut:
1. Retak atau kerusakan lain pada ulir dan isolator;
2. Keausan elektroda;
3. Gastek rusak atau lapuk;
4. Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebihan.

Pembersihan Busi
1. Jangan menggunakan alat pembersih busi lebih lama dari yang diperlukan;
2. Tiupkan bubuk pembersih dan karbon dengan udara kompresi;
3. Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator

Pengukuran tekanan kompresi

1. Panaskan mesin;
2. Buka semua busi;
3. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar aliran sekunder terputus;
4. Masukkan alat pengukur kompresi ke dalam lubang busi;
5. Buka trotel gas sepenuhnya dan baca tekanan kompresi sementara mesin dihidupkan dengan motor stater.

Sebagai petunjuk:

Usahakan agar pengukuran dilakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
-Putaran : 250
-Tekanan kompresi
-STD 11,0 kg/cm2
-Limit 9,0 kg/cm2
-Perbedaan antara masing-masing silinder 1,0 kg/cm2Langkah kerja dalam Tune-up perlu sekali diperhatikan agar hasil kerja bisa optimal. Dasar penulisan buku ini diambil dari berbagai sumber termasuk diantaranya : pelatihan di BLPT, BLK serta Uji Kompetensi yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bekerjasama dengan Ikatan Teknisi Otomotif Indonesia (ITO). 
LANGKAH KERJA TUNE - UP
            1. Pasang perlengkapan servis kendaraan
          • Fender cover
          • Grill cover
          • Steering cover
          • Floor cover
          • Seat cover
          2. Siapkan peralatan kerja
        • Tool set
        • Alat ukur, meliputi : Tune-up tester, Multimeter, Radiator Tester, Radiator cup tester, Spring scale, kunci momen (torque wrench), hidrometer, feeler gauge dan mistar baja.
        • Perlengkapan servis lain, meliputi : kompresor, air gun dan kain lap bersih.
        3. Pekerjaan saat mesin dingin, meliputi pemeriksaan :
      • minyak pelumas
      • sistem pendingin
      • tali kipas
      • filter bensin
      • filter udara
      • sistem pengapian
      4. Pekerjaan saat mesin hidup, meliputi pemeriksaan :
    • dwell angle
    • Putaran idle
    • saat pengapian
    5. Pekerjaan setelah mesin dipanaskan, meliputi :
  • celap katup
  • kerja karburator
  • stel putaran idle
  • kompresi
  • tes jalan
MINYAK PELUMAS
  1. Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan kembali masukkan.
  2. Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara Full dan Low) serta kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli.
  3. Lihat perubahan warna pada oli mesin
SISTEM PENDINGIN
  1. periksa slang radiator
  2. periksa klem
  3. periksa kebocoran sirip-sirip
  4. periksa kran penguras
  5. Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan sampai 1,2 Kg/Cm2)
  6. Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 - 1,2 Kg/Cm2)
  7. Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin
  8. Periksa volume tangki cadangan
  9. Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus
  10. Saat mengembalikan tali kipas berilah tekanan 10 Kg dan defleksi tali kipas : 7 - 11 mm (untuk pompa air - alternator) 11 - 14 (untuk engkol - kompresor)
  11. Periksa suara bearing, pompa abnormal
  12. Sirkulasi air pendingin (dilakukan saat mesin panas dan hidup)
SARINGAN BAHAN BAKAR
  1. lepas filter bahan bakar
  2. Perhatikan saluran masuk dan buangnya
  3. Semprotkan udara bertekanan rendah
  4. Urutan penyemprotan : saluran buang - saluran masuk, saluran masuk - saluran buang, saluran buang - saluran masuk.
  5. Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat harus diganti.
SARINGAN UDARA (Air filter)
  1. Lepas klip
  2. Periksa secara visual elemen saringan udara
  3. Semprot elemen saringan udara dengan urutan : dari dalam - keluar, dari luar - ke dalam, dari dalam - keluar.
  4. Lap rumah saringan udara.
  5. Pasang, perhatikan tanda panah yang ada pada tutup rumah saringan.
BATERAI
  1. Lepas pole baterai (terminal (-) terlebih dahulu.
  2. Angkat baterai (posisikan tangan dibawah kotak baterai)
  3. Periksa kotak, dari kemungkinan retak, menggelembung.
  4. Periksa volume elektrolit
  5. Periksa lubang penguapan pada tutup, semprot dengan udara bertekanan dari kompresor
  6. Periksa berat jenis elektrolit, dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik bila pada skala diantara 1,25 - 1,27)
  7. Periksa kondisi dari pole/terminal
  8. Periksa tegangan dengan menggunakan Voltmeter
KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN
A. Busi, periksa :
  1. Insulator
  2. Ulir busi
  3. Keausan elektroda
  4. Gasket Busi
  5. Kondisi elektroda busi
  6. Celah busi
B. Kabel busi, dengan ohmmeter periksa resistance dari kabel (kondisi baik bila kurang dari 25 KΩ.

C. Distributor
  1. bersihkan tutup distributor dengan lap bersih
  2. Periksa secara visual, dari kemungkinan retak, aus
  3. Bersihkan terminal dalam
  4. Periksa panjang brush
  5. Rotor, bersihkan dengan kain lap
  6. Platina, periksa, bersihkan dan stel
  7. Governor advancer, putar rotor (kondisi baik bila rotor segera kembali ke tempat semula)
  8. Vacuum advancer (kondisi baik bila diisap ......... dudukan platina bergerak)
  9. Octan selector (posisikan Std/ tengah)
IGNITION COIL
  1. Periksa tahanan primer koil (1,3 - 1,6 Ω)
  2. Periksa tahanan sekunder koil (10,7 - 14,5 KΩ)
  3. Periksa resistor koil (1,5 - 1,9 Ω)
KEKERASAN BAUT KEPALA SILINDER
Pengencangan dengan kunci moment dimulai dari tengah kemudian keluar, seperti prinsip obat nyamuk bakar.
Tenaga mesin pada motor bakar bensin dihasilkan dari pemba­karan campuran udara dan bensin, untuk memperoleh campuran udara dan bensin sesuai dengan kondisi kerja dari suatu mesin, diguna­kan karburator. Dengan demikian karburator merupakan bagian yang penting, untuk memperoleh hasil kerja mesin yang maksimum dan efisien. Rangkaian Tune Up Mesin Kijang, pekerjaan pemeriksaan, penyetelan, pembersihan pada karburator harus dilaksanakan.

Katup Trotel
Trotle harus bergerak bebas tidak terganjal-ganjal dan membuka full. Pada saat pedal gas bebas, trotel harus menutup full, atau sebesar RPM ideal, (sekrup penyetel) dan akan terbuka full apabila pedal gas diinjak penuh. Apabila ternyata trotel tidak bekerja seperti petunjuk maka dapat mengadakan penyetelan pada dua tempat.

Pertama adakanlah penyetelan pada bagian bawah dari pedal gas, sehingga trotel tampak terbuka penuh. <!–[if !supportLineBreakNewLine]–> <!–[endif]–>
Kedua, didekat karburator ada penyetel yang menyatu dengan kabel gas. Kabel gas tidak boleh terlalu tegang dan kaku karena hal itu akan meyebabkan pada saat deakselerasi (peal gas dibebaskan) RPM mesin terlambat ke posisi stasioner, dan bahan bakar bisa lebih boros.

Periksa Pompa Akselerasi.
Pada saat kendaraan hendak ditambah kecepatan, pedal gas ditekan, mesin mobil membutuhkan bahan bakar lebih banyak. Pompa akselerasi mempunyai tugas itu. Dari lubang atas karburator tampak semburan bensin. Apabila hasil semburan tidak lancar atau bahkan tidak ada dapat disebabkan oleh dua hal. Mungkin karbura­tor sudah sangat aus, sehingga pompa tidak dapat bekerja dengan baik, atau kulit pompanya sudah rusak. Didalam pompa akselerasi juga terdapat klep dari sebuah boll bearing. Waktu pompa diang­kat, bensin akan masuk ke ruang pompa dan klep akan menutup begitu ditekan, sehingga bensin tersemprot dari saluran ke ruang inlet dari karburator. Sering kali karburator yang terbuat dari bahan aluminium itu mengalami korosi sehingga merusakan sifat dari klep pompa akselerasi, atau berkaratnya boll bearing.

Penyetelan Putaran Idle.
Penyetelan putaran idle sangat penting mengingat menyetel ini juga mempengaruhi campuran idle bensin dan udara yang berman­faat mempertahankan tingkat kerja yang maksimum dari mesin. Sebelum mengadakan penyetelan idle pada mesin 5K Kijang, hendak­nya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: saringan udara sudah dibersihkan dan terpasang kembali pada tempatnya, suhu kerja mesin 85-90 derajat celcius dan semua perlengkapan tambahan dimatikan. Transmisi pada posisi netral (N) dan waktu pengapian telah tepat (5 derajat) serta tacho-meter dan CO meter sudah terpasang. Putarlah penyetel RPM (1) sampai tacho meter menunjukkan 800, kemudian putarlah sekrup penyetel idle (2) sampai meter menunjukkan putaran mesin maksimum. Setelah itu kembali sekrup penyetel RPM diputar sampai RPM mencapai 800.

Penyetelan idle mesin dengan CO meter.

Konsentrasi CO pada gas buang, putarlah sekrup katup penyetel putaran idle dan campuran idle, untuk mendapatkan spesifikasi konsentrasi pada putaran idle.

Mengukur kensentrasi CO pada ujung knalpot. Periksa bahwa meter CO dalam keadaan sempurna. Naikan puta­ran mesin hingga putaran 2000 RPM dan tunggu 1-3 menit agar konsentrasinya stabil. Masukan pengindra (testing probe) CO ke dalam ujung knalpot sekurang-kurang 40 cm dan ukurlah konsentrasi CO dalam waktu yang singkat. Konsentarsi CO yang tepat: 1% – 2%.Bila konsentrasi dalam harga spesifikasi berarti penyetelan telah sempurna.
Bila konsentrasi CO diluar harga spesifikasi, putarlah sekrup penyetelan putaran idle untuk mencapai harga konsentrasi spesifikasi. Bila harga konsentrasi tidak dapat diperbaiki dengan penyetelan sekrup penyetel campuran idle, maka kemungkinan ada kerusakan pada komponen lainnya.

Konsentrasi CO yang tetap tinggi, sekalipun sekrup putaran idle telah diputar maka penyebabnya bisa jadi, saringan udara tersumbat karena kotoran debu, katup PVC tersumbat atau kesalahan pada karburator.

Pekerjaan Tune Up Mesin juga termasuk memperhatikan kondisi oli mesin. Kalau sudah mencapai jarak tempuh 5000 Km, saatnya untuk mengganti oli mesin dengan yang baru. Kalau kurang, se­dangkan jarak tempuhnya baru 3000 Km, seharusnya cukup ditambah saja dengan oli baru. Mengenai penggantian oli mesin, banyakpernyataan yang sampai ke penulis. Kapan seharusnya mengganti oli mesin? Apakah oli mesin perlu ditambah dengan adetive? Pemilik lain mengatakan : “Kami terpengaruh dengan kartu servis yang disertakan pada mobil yang mengatakan bahwa, kembali setelah 2000 Km”.
Tentang oli ini memang ada alasan dan ceritanya. Dahulu memang dianjurkan, mengganti oli mesin setiap 1.500 Km. Hal ini disebabkan oleh, kwalitas oli masih rendah (API Service hanya SA atau SB). API Servis sendiri menunjukkan komponen-komponen kimia yang ditambahkan pada oli, dan dari tahun ke tahun telah berkembang sampai Api Servis SF (huruf S menunjukkan oli untuk mesin motor bakar dengan bahan bakar bensin). API Servis SF dapat diperoleh dari produksi Pertamina dengan merk dagang Mesran Super.
Dengan menggunakan oli Mesran Super atau Mesran Spesial (API Servis SE), tidak ada alasan bagi kita untuk merasa khawatir terhadap mesin mobil. Bahkan di Jepang, Amerika (cuaca berbeda dan kurang berdebu) dan Eropa, oli dengan API Servis SE baru di ganti setelah 10.000 Km. Hal ini sangat dimungkinkan, karena
disamping kedua alasan diatas . Selain itu permukaan mesin yang saling bergesek sudah dikerjakan dengan sangat teliti. Penyeles­aiannya sangat halus dan membersihkan sisa-sisa bahan mesin dengan menggunakan mesin changi.
Apakah oli perlu ditambah lagi dengan aditive? Jawabnya :
oli kemasan Pertamina sudah (harus) mengandung adetive yang di maksud, hanya pada kemasan Pertamina tidak diperinci. Jenis dan jumlahnya telah diukur untuk mampu menempuh suatu jarak tertentu. Bila dikehendaki untuk menembah aditive, seharusnya jarak tempuh ditambah. Tentang anjuran kembali pada Km tertentu setelah menem­puh 2.000Km, tidak perlu dituruti.
Periksa kualitas oli.
Mesin mobil yang normal, artinya terawat dengan baik dan tekanan kompresinya masih tinggi mengganti oli mesin setiap 5.000Km. Bagi mesin yang sudah tua, dimana sisa-sisa pembakaran dapat masuk ke karter, penggantian oli mesin dipercepat. Periksa­lah oli tersebut, kemungkinan telah kotor dan terasa berpasir.
Dapat juga terjadi, oli mesin berubah warnanya. Hitam, karena mesin yang kotor atau pembakaran yang tidak normal. Warna Coklat susu, biasanya menandakan bahwa oli mesin telah bercampur dengan air. Kondisi ini sangat berbahaya, dan sebaiknya diperiksa lebih teliti.
Mengganti saringan oli (filter) membutuhkan peralatan khu­sus. Bagi yang ingin mengganti sendiri, sedangkan tidak memiliki alat khusus, dapat menggunakan rantai bekas sepeda. Dua hal perlu diperhatikan, waktu mengganti saringan oli. Pertama, tidak meng­gunakan saringan imitasi, karena dikuatirkan bagian dalam dari saringan terdapat sisa-sisa benda yang dapat merusakkan bearing crank shaft atau menggunakan kertas mutu rendah.
Kedua, sebelum memasang saringan baru pada blok mesin, pastikan bahwa semua bagian ada dalam keadaan yang bersih. Koto­ran yang ada pada permukaan saringan maupun blok mesin, bisa mencapai bearing kruk as. Pada bagian atas dari saringan oli ada plastik pengaman. Bagian ini baru dibuka begitu saringanhendak dipasang pada tempatnya.
Mengencangkan saringan tidak perlu menggunakan kunci, cukup dengan tangan saja dan setelah mesin dihidupkan, perhatikan bahwa tidak ada kebocoran oli di sekitar saringan oli.
Pada Toyota Kijang, setiap penggantikan oli tanpa ganti filter, diperlukan oli 3 liter. Apabila mengganti saringan dibu­tuhkan oli 3,5 liter, dengan API Servis SE.
Catatan : API Service oli yang beredar ada, SA, SB, SC, SD, SE, SF.
Bila mobil setiap 1.000 kilometer harus menambah oli 1 liter, ini menandakan ada yang tidak beres pada mesin. Apakah ring piston sudah aus atau seal klep rusak. Dengan menggunakan alat test kompresi dapat memberi indikasi, apakah ring rusak.
Kalau kompresi baik maka penyebab lainya adalah seal klep.
Supaya efisen maka mesin mobil harus dapat beroperasi pada putaran yang sesuai dengan yang dikehendaki misalnya pada saat di butuhkan untuk cepat maka mesin harus berputar cepat atau seba­liknya. Pembakaran gas juga harus dapat mengikuti kondisi mesin tersebut, bila mesinnya berputar cepat maka saat pengapian juga harus lebih awal dan sebaliknya. Kejadian ini harus berlaku secara otomatis dan untuk itulah maka pada mesin dilengkapi
dengan alat pemajuan pengapian yang sebanding dengan putaran mesin, alat tersebut lebih dikenal dengan sebutan Governor Ad­vancer. Bagian ini harus diperiksa, apakah dapat bekerja dengan baik? Kerusakan pada bagian ini biasanya disebabkan oleh mele­mahnya per dan bantalan bola ( bearing) yang kotor dan berkarat.

Rotor bekerja berputar didalam tutup distributor, membagi arus ke busi sesuai dengan urutan pembakaran mesin mobil. Rotor yang sudah rusak dapat berupa retak dan rusak sifat isolasinya. Bagi isolasi yang rusak dapat dicoba dengan mendekatkan kabel busi yang dari koil sambil mesin di start. Bila terjadi loncatan bunga api, maka dapat dipastikan sifat isolasinya sudah rusak.
Periksa cara kerja percepatan vakum (vacuum advance).
Kecepatan perambatan api pada suatu campuran bahan bakar dan udara dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya: perbandingan campuran, tekanan campuran, temperatur campuran, dan kondisi dari campuran (atomisasinya) itu sendiri. Kondisi muatan dari mesin kendaraan juga bermacam-macam misalnya kendaraan bermuatan ringan dan kendaraan berjalan dengan kecepatan lambat serta pada jalan yang rata.

Apabila mesin tiba-tiba diakselerasi, maka karena adanya kelengkapan-kelengkapan pada system karburator akan menyebabkan campuran bahan bakar dan udara menjadi gemuk. Campuran yang gemuk ini dengan sendirinya membutuhkan waktu pembakaran yang lebih lambat, saat pengapian yang diperlambat. Karena alasan inilah maka pada system pengapian ditambahkan suatu alat pemacu yang dapat memajukan pengapian pada saat mesin sedang diakselerasi.
Alat itu sering disebut dengan Vacuum Advancer.

Prinsip kerja dari vacuum advancer ialah dengan memanfaatkan kevacuuman yang terjadi pada karburator. Pada saat kendaraan hidup dan diakselerasi maka oktan selektor harus bergerak. Oktan selektor yang tidak bergerak menandakan ada yang tidak beres dengan system kerjanya. Apakah pipa karet dari karburator rusak (putus, tersumbat)? Apakah diaframa rusak? Atau, apakah setelah mengganti platina dan mengganti baut baru yang lebih panjang?

Baut yang terlalu panjang akan tersangkut dengan bagian di bawah­nya, sehingga oktan selektor tidak dapat bergerak. Kerugian akibat oktan selektor dan governor yang tidak bekerja dengan baik ialah: mesin berat tidak mau lari, penggunaan bahan bakar lebih boros.

Penyeletelan Celah Katup.
Adakalanya ada mesin yang penyetelan katupnya diminta pada temperatur dingin. Namun pada mesin 5K, untuk Kijang diminta temperatur mesin 80 derajat celcius. Kemudian putarlah baut yang terdapat pada ujung luar kruk as dan cocokkan tanda yang terdapat pada puly tali kipas dengan angka 0 yang terdapat pada tutup mesin.

Kencangkan kembali baut kop.
Akibat keausan bahan, baik mesin, paking, dan baut kepala selinder maka baut-batu itu perlu dikencangkan kembali. Cara pengencangan harus dari titik tengah kepala selinder dan satu persatu ke sisi-sisi lainnya. Ada dua macam baut yang perlu dikencangkan, dan berbeda momen pengencangannya. 5,4-6,6 Kg-m untuk baut kepala selinder dan 1,8-2,4 Kg-m untuk baut penunjang batang penumbuk (baut rocker arm shaft). <!–[if !supportLineBreakNewLine]–> <!–[endif]–>
Cara penyetelan katup.
Putar puli kruk as sampai ada tanda 0. Delapan katup yang kendor dapat langsung distel. putar sekali lagi sampai 360 dera­jat dan stel 8 yang lain. Gunakan fuller ukuran 0,20 mm untuk katup hisap 0.30 mm katup buang. Fuller yang diletakkan antara ujung katup dan roker arm (penumbuk katup) tidak boleh seret sampai menekan katup menjadi terbuka, namun juga tidak bolehterlalu longgar.

Penyetelan katup yang tidak tepat, membuat katup membuka dan menutup tidak sesuai kebutuhan kerja dari mesin, yang pada akhir­nya menyebabkan kerja mesin tidak efisien serta boros bahan bakar.

EFI (Electronic Fuel Injection)

 Sekilas Tentang EFI
EFI adalah sistem karburator digital, menggantikan sistem Karburator manual yang banyak digunakan saat ini.
EFI sudah mulai diterapkan pada mesin sepeda motor perlahan tapi pasti.
Pada EFI terdapat ECU yang bertugas mengatur kondisi AFR ideal selalu tercapai, meski kondisi sepeda motor berubah-ubah.
Dengan tercapainya AFR ideal, maka pembakaran yang dihasilkan mesin dapat sempurna. Yang berakibat kadar buang gas beracun akan semakin berkurang atau tingkat polusi rendah.
Dengan EFI tenaga yang dihasilkan engine pun tetap optimum setiap saat.

KOMPONEN UTAMA EFI
ECU (Electrical Control Unit)
Pusat pengolah data kondisi penggunaan
mesin, mendapat masukkan/input dari sensor
sensor mengolahnya kemudian memberi
keluaran/output untuk saat dan jumlah
injeksi, saat pengapian.

Fuel Pump
Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.

Pressure Regulator
Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).

Temperatur Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin
dingin membutuhkan BBM lebih banyak.

Inlet Air Temperatur Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan
masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan
BBM lebih banyak.

Inlet Air Pressure Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan
masuk ke mesin, udara bertekanan (pada tipe sepedamotor
ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2
lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU
kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada
dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM
lebih banyak.
Crankshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran
mesin, putaran tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang
lebih cepat.

Camshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya
langkah hisap yang membutuhkan buka INJECTOR.

Throttle Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran
udara, bukaan besar membutuhkan buka INJECTOR yang
lebih lama.

Fuel Injector
Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama
menyemprotkan BBM ke dalam mesin, membuka dan
menutup berdasarkan perintah dari ECU.

Speed Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor,
memainkan gas di lampu merah dibanding kecepatan
90km/jam, buka INJECTOR berbeda.

Vehicle Down Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor
Terjatuh dengan kondisi mesin hidup maka ECU akan
menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR,
untuk keamanan dan keselamatan.

Sensor-sensor pada ECU

Skema EFI

PRINSIP KERJA EFI
Jumlah aliran/massa udara yang masuk ke dalam silinder melalui intake manifold diukur oleh sensor aliran udara (air flow sensor), kemudian bahan bakar dicampur dengan udara oleh fuel injector.
Fuel injector terletak di dalam intake manifold di belakang intake valve. Injector ini berupa solenoid elektrik yang dioperasikan oleh ECU. Kemudian data –data lain tentang kondisi mesin akan informasikan ke ECU (Electronic Control Unit).
ECU menggunakan serangkaian sensor untuk menentukan oksigen intake, outtake oksigen, tekanan manifold, kecepatan, tegangan, suhu dan posisi throttle untuk perhitungan yang akurat jumlah bahan bakar yang dibutuhkan.
ECU akan memberi sinyal ke injector dengan mengubah-ubah injector ground circuit on dan off bergantian.
ECU akan mengatur lama pembukaan injektor, sehingga bensin yang masuk ke dalam pipa saluran masuk (intake manifold) melalui injektor telah terukur jumlahnya. Bensin dan udara akan bercampur di dalam intake manifold dan masuk ke dalam silinder pada saat langkah pemasukan. Campuran ideal siap dibakar.
Idealnya untuk setiap 14,7 gram udara masuk diinjeksikan 1 gram bensin dan disesuaikan dengan kondisi panas mesin dan udara sekitar serta beban kendaraan. Bensin dengan tekanan tertentu (2-4 kali tekanan dalam sistem karburator) telah dibangun oleh pompa bensin elektrik dalam sistem dan siap diinjeksikan melalui injektor elektronik.

INJEKSI BAHAN BAKAR ELEKTRONIK DASAR-DASAR
Elektronik metering bahan bakar injeksi, ketika benar dirancang dan diprogram, merupakan cara yang akurat saat ini untuk memperkenalkan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran internal. Dengan itu banyak sensor dan sinyal input dapat disetel untuk memenuhi tuntutan yang beroperasi mesin atas berbagai kondisi yang sangat luas. Yang paling sering merasakan masukan adalah:
1) rpm Engine 2) Posisi Throttle 3) barometric tekanan atau tekanan absolut manifold (MAP) 4) suhu udara 5) Air dan / atau suhu minyak, dan kadang-kadang suhu bahan bakar 6) Tingkat bukaan throttle Ketika memilih sebuah injeksi sistem bahan bakar elektronik ada banyak fitur dan pilihan, itu dapat membingungkan. Kinsler menawarkan enam produsen elektronik, produsen masing-masing memiliki beberapa model. Staf kami di sini untuk membantu Anda menyortir melalui 'misteri' dan memberikan Anda "nyata" informasi sehingga Anda dapat membuat keputusan dan berpendidikan. Keputusan pertama EFI adalah jenis unit kontrol elektronik adalah yang paling cocok untuk aplikasi dan anggaran. Ada dua tipe dasar multi-port EFI: Group dan berurut. Berikut ini adalah beberapa informasi dasar tentang dua jenis sistem sehingga Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik dari operasi mereka.


Shadrach_Turbo_Mustang
Modular_Ford_3Valve

 
KELOMPOK Dipecat: Sistem injeksi umumnya memicu sekelompok injector secara bersamaan. Sistem pengapian atau engkol memicu memberikan sinyal ke unit kontrol elektronik (ECU) untuk input kecepatan dan dengan demikian memicu injektor.
Hal baik tentang sistem kelompok yang dipecat adalah itu biaya rendah. Masalahnya adalah bahwa sementara beberapa injectors akan mendekati waktunya benar, yang lain tidak akan. Jika penyuntik adalah dipicu pada salah sudut engkol, bahan bakar dapat mengumpulkan di daerah pelabuhan asupan atau melekat pada dinding pelari. Ketika intake valve terbuka, hanya sebagian dari bahan bakar diinjeksikan akan di suspensi ketika udara memasuki silinder, sisanya bisa mengalir di dinding pelabuhan sebagai cair. Hal ini dapat menyebabkan kondisi campuran tidak menentu ada di silinder itu, terutama pada saat operasi mesin kecepatan rendah, karena jumlah kecil pergerakan udara dalam intake runner.
Sejak EFI injector menghidupkan dan mematikan, aliran terganggu menyebabkan gelombang tekanan untuk bangkit di sekitar rel bahan bakar, terutama pada throttle terbuka lebar di mana arus adalah tertinggi. Dalam sebuah grup dipecat sistem Anda sering memicu dua atau lebih injector pada waktu di rel bahan bakar yang diberikan. The plus simultan dapat memperkuat satu sama lain pada rpm tertentu untuk memberi tekanan tinggi yang luar biasa pulsa, kadang-kadang menyebabkan distribusi bahan bakar miskin. Hal ini sering membantu menjalankan rel diameter bahan bakar yang lebih besar. Kinsler ekstrusi aluminium rel bahan bakar 0,680 inci diameter. Sebuah menghaluskan diameter besar keluar pulsa cukup baik bila dibandingkan dengan ukuran yang lebih kecil. Menjalankan tekanan sistem keseluruhan yang lebih tinggi juga membantu. Kami sering berjalan sekitar 72 psi bukannya lebih normal 36 sampai 43. Amplitudo dari paku tekanan akan tetap sama, tetapi akan relatif lebih kecil berdasarkan perubahan persen dalam aliran injektor. Kami juga menyukai atomisasi yang lebih baik dicapai dengan tekanan yang lebih tinggi dan kadang-kadang memberikan daya yang lebih baik dan ekonomi. Hati-hati tentang menjalankan tekanan bahan bakar terlalu tinggi, karena beberapa ECU tidak memiliki cukup saat ini untuk mengangkat disk atau pintle di injektor konsisten dari kursi terhadap tekanan ini menambahkan, yang akan menghasilkan distribusi bahan bakar miskin. Pastikan pompa bahan bakar Anda mampu memasok mesin dengan volume yang diperlukan pada tekanan bahan bakar yang lebih tinggi.
SEKUENSIAL Dipecat: Sistem ini memicu injektor masing-masing pada sudut engkol yang tepat pada setiap silinder, biasanya dekat pusat mati atas tumpang tindih (intake membuka katup). Hal ini meningkatkan kualitas menganggur, kelancaran kecepatan mesin rendah, dan penghematan bahan bakar. Beberapa sistem bahkan dapat diprogram untuk injeksi yang berbeda bertahap untuk setiap situs kecepatan dalam peta bahan bakar.
Memicu sistem sekuensial lebih rumit daripada sistem kelompok dipecat, karena memerlukan sinyal trigger terpisah untuk referensi awal urutan menembak injektor. Sinyal ini biasanya dihasilkan setiap dua putaran poros engkol pada mesin siklus 4 dan yang paling sering disebut sebagai "CAM" atau "SYNC" sinyal. Sistem sekuensial juga membutuhkan "Crank" sinyal, yang dihasilkan pada sudut crankshaft tertentu pada setiap silinder. Sinyal ini digunakan untuk menghitung kecepatan putaran mesin dan crank posisi sudut untuk menembak injektor dan pengapian memicu dari ECU. "Crank" dan "CAM" persyaratan sinyal akan bervariasi dengan masing-masing produsen ECU. Kebanyakan produsen diperlukan baik sinyal gelombang sinus, biasanya dihasilkan oleh sensor magnetik, atau sinyal gelombang persegi, biasanya dihasilkan oleh sensor efek Hall.
Sebuah pilihan besar injector resistensi tinggi dan rendah yang tersedia. Arus berkisar antara 15 lb / jam @ 45 psi hingga 200 lb / jam @ 70 psi.
Bosch_Injector
Mengalir dan pengelompokan set injector tersedia.
Peringan tekanan katup, berkisar tetap dan disesuaikan dari 20 -160 psi. Vacuum / meningkatkan referensi, gas atau metanol.
K_140_Pressure_Relief_Valve
Filter bahan bakar, rumah Billet dan stainless steel, pakai / kertas 10-mikron diganti atau dibersihkan elemen stainless steel. Untuk gas, alkohol, dan nitro. Pas diganti, tersedia dari 6AN ke 12AN.
MonsterMesh_Filters
pompa bahan bakar Arus Listrik dari 200 lb / jam sampai 1000 lb / jam. AN dan lampiran selang.
Weldon_Electric_Pump_Weldon_Racing_Pump_Weldon_Fuel_Pump
Arus tersedia pengujian.
1,2, atau 3 bar MAP sensor. Besar pilihan sensor posisi throttle. Pemilihan sensor untuk udara, air, dan suhu minyak.
O2Sensors
Cuaca-konektor-flat Pack, persegi, bulat-1,2,3,4,5,6 pin, terminal. Mil-spec konektor dan pin.
Kit untuk jumlah silinder dan konfigurasi.
Bahan bakar kereta api, las-in bos, kandang, mesin satu langkah alat pemotong. 

EFI (Electronic Fuel Injection)
Sistem EFI menggunakan berbagai sensor untuk mendeteksi kondisi mesin dan kondisi pengendaraan mobil. Selanjutnya ECU mesin akan mengkalkulasi volume penyemperotan bahan bakar optimal, yang kemudian memerintahkan injektor untuk  menyemprotkan bahan bakar.